Headline:
Home » , » PENTINGNYA BERHIJAB BAGI MUSLIMAH

PENTINGNYA BERHIJAB BAGI MUSLIMAH

Posted By MUTIARA HIKMAH on Rabu, 21 September 2011 | 20.38




Wahai Ukhti Muslimah rahimakumullah,
Artikel ini adalah sebagai kelanjutan daripada Catatan kami sebelumnya (Wahai Ukhti, peliharalah dirimu..)yang khusus mengupas masalah prinsip bagi wanita shalihah namun yang akhir-akhir ini sering kali terabaikan yaitu tentang Tabarruj serta betapa penting ber-hijab bagi kaum wanita Muslimah.


Sesungguhnya perhatian islam terhadap wanita muslimah sungguh sangat besar agar mereka dapat menjaga kesuciannya, serta supaya menjadi wanita yang mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi-Nya.Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri).

Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.



KEUTAMAAN HIJAB

Hijab itu adalah merupakan ketaatan kepada Allah dan Rasul. Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:



"Wamaa kaana limu'minin walaa mu'minatin idzaa qadaa allaahu warasuuluhu amran an yakuuna lahumu alkhiyaratu min amrihim waman ya'shi allaaha warasuulahu faqad dhalla dhalaalan mubiinaan "
    "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak pula bagi perempuan yang mu'minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata." (Q.S. Al-Ahzab [33] : 36)

    Allah Subhanahu wa Ta'ala juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab, sebagaimana firman-firman-NYA:


    "Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (Q.S An-Nur: 31)
      "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah." (Q.S. Al-Ahzab: 33)
        "Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri­istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Q.S. Al­Ahzab: 53)
          "Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." (Q.S. Al­Ahzab: 59)
            Rasulullah SAW bersabda: "Wanita itu aurat" maksudnya adalah bahwa seluruh tubuh wanita (kecuali wajah dan kedua telapak tangannya) adalah aurat, oleh karenanya kaum wanita yang beriman, harus menutupi tubuhnya.

            HIJAB ITU 'IFFAH

            Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda )
            ~ 'Iffah (menahan diri dari maksiat).

            Allah SWT berfirman:


            "Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu." (Q.S. Al-Ahzab: 59)
              Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan buruk (dosa), "karena itu mereka tidak diganggu". Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah "karena itu mereka tidak diganggu" sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

              HIJAB ITU KESUCIAN
              Allah SWT berfirman: 

              "Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri­istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Q.S. Al­Ahzab: 53)
              Allah SWT menyifati hijab sebagai simbol kesucian bagi hati orang-orang mu'min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya,.
              Allah SWT berfirman: ~ "Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeingin anlah orang yang ada penyakit dalam hatinya." (Q.S. Al-Ahzab: 32)


              HIJAB ITU PELINDUNG
              Rasulullah SAW bersabda:

              "Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan"
                Sabda beliau yang lain:

                "Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya." ~ Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.

                HIJAB ITU TAQWA
                Allah SWT berfirman:

                "Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada-mu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik." (Q.S. Al-A'raaf: 26).

                HIJAB ITU IMAN

                Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman:

                "Dan katakanlah kepada wanita yang beriman." (Q.S. An-Nur: 31).
                  Allah SWT juga berfirman:

                  "Dan istri-istri orang beriman." (Q.S. Al-Ahzab: 59)
                    Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu'minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata:

                    "Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu."


                    HIJAB ITU HAYA' (RASA MALU)

                    Rasulullah SAW bersabda:

                    "Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu."
                      Sabda beliau yang lain:
                      "Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga."
                        Sabda Rasul yang lain:
                        "Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat."


                        HIJAB ITU GHIRAH ( PERASAAN CEMBURU)
                        Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya.
                        Ali bin Abi Thalib ra berkata:

                        "Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang `ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu."








                        "Matahari tidak pernah kehilangan keiandahannya sekalipun ditutupi oleh awan. Demikian juga dengan kecantikanmu, tidak akan hilang walaupun tertutup oleh hijab." ~ Angelina Jolie



                        Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassallam beserta keluarga, para Shahabat, para tabi'in, tabi'ut tabi'in dan para penerus perjuangan Beliau hingga akhir zaman.
                        Share this article :

                        1 komentar:

                        1. Eh sekarang juga ada yang baru loh.. celana dan kaos kaki bergabung, jadi deh Legging Wudhu Pelangi , tanpa ribet lepas pasang kaos kaki saat wudhu. ni Legging Yang Syari untuk kamu.
                          Recomended dari Seleb Instagram

                          BalasHapus

                        FACEBOOK

                        RANDOM AYAT

                        Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah[2]:282)

                        Random Ayat Widget

                        RANDOM HADITS

                        Dari Ubadah ibn Samit r.a sesungguhnya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba yang selalu bersujud kepada Allah, kecuali setiap sujud Allah mencatat satu kebaikan baginya dan menghapuskan satu dosa dan mengangkat satu derajat. Maka perbanyaklah sujud (kepada Allah dengan mengerjakan shalat). (HR Ibn Majah)

                        Random Hadith Widget
                         
                        A personal blog Managed by Haris Andora For Hariswan Indra Ibn Syahar Al Minhadi
                        Supported by Madrasah Bani Syahar Al Minhadi and their Marbots
                        Copyright © 2011 MUTIARA HIKMAH - All Rights Reserved | Designed by Creating Website | Published & Circulated by Mas Template | Powered by Blogger