NASAB
Ayahanda kami, atau biasa kami sebut Bapak, adalah Allahuyarham (Alm) Syahruddin Ibn Mas Muhammad, putra tertua dari Mas Muhammad Ibn Muhammad Minhad; putra kedua dari Allahuyarham Muhammad Minhad Al Mubaraq.
Yang disebut terakhir adalah Eyang Buyut kami, seorang guru mengaji yang berasal dari salahsatu negeri di jazirah Arab yang pada abad ke-18 dulu hijrah ke Indonesia guna memenuhi panggilan syiar agama Islam di Nusantara, walkhususon di pulau Jawa.
Eyang Buyut menikah dengan Nenek Buyut kami, seorang putri Jawa asal Pekalongan, di mana kemudian beliau menetap dan turut membangun sebuah perkampungan santri yang hingga kini masih ada dan dikenal dengan sebutan “kauman” di tengah-tengah kota Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia.
Dengan demikian maka nasab kami (menurut garis keturunan sampai generasi keempat) adalah Ibn Syahruddin Ibn Mas Muhammad Ibn Muhammad Minhad Al Mubaraq. Atau yang di dalam lingkungan keluarga sendiri lebih dikenal sebagai "Bani Minhad."
Kendati masih harus diverifikasi [1] namun dalam catatan sejarah perkembangan agama Islam di Pulau Jawa, kami mendapati bahwa nama kakek buyut kami juga termasuk sebagai salahseorang kiyai yang disebut-sebut di dalam Serat Chentini (Kiyai Mohammad Minhad dan perjalanan syiar Islamnya, termasuk di Pekalongan).
Sama halnya dengan yang dipesankan oleh kakek buyut kami secara turun temurun kepada anak-cucunya, maka semasa hidupnya almarhum ayah kami juga tidak pernah bosan berpesan agar kami, anak-anaknya, selalu berikhtiar untuk memelihara setiap ajaran orangtua sambil terus belajar hal-hal baru dengan satu catatan saja yakni; "Tetaplah berpegang teguh pada ajaran Al Qur'an dan As Sunnah!"
Demikian, semoga penjelasan singkat tentang nasab ini dapat membantu menerangkan serba sedikit tentang kami.
Wassalam.
Hariswan Indra.
[1] Dalam rangka menyusun kembali silsilah keluarga; kami sendiri juga sedang berusaha menelusuri garis keturunan ini yang dimulai sejak dari 2 abad silam hingga kini.
Blog yang cantik dan inspiratif. Selamat! Semoga mas Haris senantiasa diberi kesehatan dan hidayah utk mengisi blognya. Salam Takzim.
BalasHapusAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
BalasHapusSaudaraku Yazid yg budiman, Jazakallah khair ya akhi.., Barakallahum Fikh.
~ Amiin suma amiin..., Syukron jidan,atas doa dan support akhi Yazid yang menambah spirit kami untuk berbuat kebajikan...
~ Semoga Allah Tabaraka wata'ala selalu mencurahkan rahmat-Nya utk kita sekalian agar senantiasa dapat menyampaikan yang ma'ruf dan berusaha mencegah yang munkar dengan sehabis daya, sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan tuntunan as-Sunnah sesuai dengan wasiat beliau Saw "Sampaikanlah yg datang dariku, walaupun hanya satu ayat".
Wassalam