WAKTU-WAKTU ISTIMEWA DALAM ISLAM
- Dalam satu tahun ada satu bulan yang sangat istimewa, yaitu bulan ramadhan,
- Dalam satu minggu, ada satu hari yang istimewa, yaitu hari Jum'at,
- Dalam satu hari, ada waktu (sa'at) yang sangat istimewa, yaitu sepertiga malam menjelang tiba waktu subuh
TEMPAT-TEMPAT ISTIMEWA DALAM ISLAM
Tempat istimewa yang dijanjikan Allah SWT sebagai tempat berdo’a yang makbul adalah:
- Masjidil Haram
- Rhoudha (Makam Nabi SAW)
- Multazam (Pintu Ka'bah)
- Hijir Ismail
- Padang Arafah
UMMAT YANG ISTIMEWA
Kaum muslimin itu merupakan kaum yang terakhir menerima Kitab (Al-Qur’an), Akan tetapi kelak kita akan lebih dahulu dihisab dan lebih dahulu masuk surga.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya, Rasulullah SAW bersabda: “ Kita (ummat Muhammad), adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Kita adalah yang paling dahulu masuk surga, padahal mereka diberi kitab lebih dahulu dari kita, sedangkan kita sesudah mereka. Kita diberikan petunjuk oleh Allah akan kebenaran yang mereka perselisihkan itu, yang Allah telah tunjukkan kepada kita, yaitu hari Jum’at. Maka hari ini (Jum’at) adalah untuk kita. Besok (Sabtu) untuk kaum Yahudi, dan lusa (Ahad) untuk kaum Nasrani.” (Shahih Muslim, No.807)
KEISTIMEWAAN HARI JUM’AT
1. Hari Jum’at adalah hari yang kelak menjadi saksi
Hari Jum’at disebut dalam QS Al-Buruuj ayat 1 sampai 3:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ وَالسَّمَاء ذَاتِ الْبُرُوجِ
“Demi langit yang mempunyai gugusan bintang°, dan hari yang dijanjikan,° dan yang menyaksikan dan yang disaksikan."
- Hari yang dijanjikan
- Hari yang menyaksikan
- Hari yang disaksikan
Rasulullah SAW bersabda:
“Hari yang dipastikan datangnya adalah hari Kiamat. Hari yang disaksikan adalah hari Arafah dan (hari) yang menjadi saksi adalah hari Jum’at. Tiadalah matahari terbit dan untuk suatu hari yang lebih utama daripada hari Jum’at. Pada hari tersebut ada suatu waktu dimana seseorang hamba yang beriman kepada Allah dengan kebaikan, kecuali Allah akan mengabulkan untuknya, dan memohon perlindungan dari sesuatu (kepada-Nya) kecuali Allah melindunginya dari sesuatu tersebut. ” [Sahih Sunan Tarmidzi jilid III hadist nomer: 3339]
2. Allah SWT menjadikan hari Jum’at sebagai waktu terjadinya peristiwa-peristiwa besar seperti:
- Nabi Adam di ciptakan
- Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan dari surga
- Hari Juma’at hari diterima taubatnya Adam A.S
- Nabi Adam wafat pada hari Jum’at
- Kiamat kelak terjadi pada hari Jum’at
- Sejak menjelang subuh hingga saat matahari akan terbit setiap hari Jum’at, tak ada seekor burung pun yang bersuara, karena mereka takut jangan-jangan hari Kiamat akan datang pada hari itu (kecuali manusia dan setan yang tidak takut).
- Semua do’a yang dipanjatkan di hari Jum’at akan terkabul , teristimewa do’a yang dipanjatkan antara khutbah I dan khutbah II pada waktu sholat Jum’at. [Shahih Sunan Abu Daud jilid I Hadist No.1046]
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:
“Sebaik-baik hari ialah hari Jum’at, karena pada hari itu Adam diciptakan, Pada hari itu dia masuk surga, pada hari itu pula dia keluar daripadanya, dan tidak terjadi kiamat melainkan pada hari Jum’at.” [Shahih Muslim:806]
3. Allah S.W.T Menyempurnakan Agama Islam Pada Hari Jum’at.
Yaitu dengan turunnya (QS Al-Maidah ayat 3) ayat terakhir yang diturunkan sebelum Rasulullah SAW wafat.
Allah SWT telah berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً فَمَنِ
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."
4. Hari Jum’at adalah hari penghapusan dosa-dosa kecil.
Dalil: Shahih Ibnu Majah hadist Nomer 897; Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Dari hari Jum’at ke Jum’at selanjutnya, merupakan penghapusan dosa diantara keduanya, selama tidak melakukan dosa besar.”
Shahih Muslim hadits Nomor 811; Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda: “yang berwudhuk dan membaguskan wudhuknya, sesudah itu dia pergi ke Jum’at dan mendengarkan khutbah dengan tenang, maka diampuni Allah dosa-dosanya hingga Jum’at yang akan datang, tambah tiga hari….”
QS An-Nisa [4] ayat 31:
إِن تَجْتَنِبُواْ كَبَآئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلاً كَرِيماً
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar yang kamu dilarang mengerjakannya niscaya akan kami hapuskan kesalahan-kesalahan-mu (yang kecil-kecil) dan Kami akan memasukkan kamu ke tempat yang mulia (Surga).”
5. Orang yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at ia akan terbebas dari fitnah kubur.
Dalil: Shahih Sunan Tirmidzi jilid I hadist Nomor 1074; Rasulullah halallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Orang Islam yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at, ia akan terbebas dari fitnah kubur.”
Orang yang meninggal pada hari atau malam Jum’at merupakan salah satu tanda-tanda meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah, asal dengan syarat: Ia ahli Tauhid, yaitu orang yang beriman dan bersaksi bahwa tidak ada petunjuk kecuali petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya.
6. Hari Jum’at, hari bertemu dan bersatunya Adam & Hawa di Arafah.
ADAB DI HARI JUM’AT
(a). Disunahkan pada Imam sholat Subuh di hari Jum’at, agar membaca surah:
- As-Sajdah (Qur’an surat ke-32)
- Al-Inssan (Qur’an surat ke-76)
Dalil: Shahih Muslim hadits Nomor 829; Dari Ibnu’Abbas r.a., katanya: “Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam biasa dalam sholat Subuh hari Jum’at membaca surat “Alif lam mim Tanzil (surat As-Sajdah) dan “Hal ata ‘alal insani hinun minad dahri’ (surat Al-Insan). Dan, dalam sholat Jumat beliau membaca surat Jumuah dan surat Munafiqun.”
(b). Disunahkan memperbanyak shalawat Nabi, yaitu shalawat yang diajarkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam
Dalil: Shahih Sunan Ibnu Majah, hadits Nomor 896; Dari Syaddad bin Awus, Ia berkata, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya hari-hari kalian yang paling utama adalah hari Jum’at! Pada hari itu Nabi Adam di ciptakan, dtiupkan trompet kiamat (sangkakala), Pada hari itu banyak orang mati. Maka perbanyaklah kaum kalian membaca shalawat kepadaku pada hari tersebut. Sesungguhnya pada hari Jum’at Shalawat kalian di hadapkan kepadaku”. Seorang laki-laki bertanya, “Wahai Rasulullah! Bagaimana shalawat kami dihadapkan kepadamu sementara engkau telah menjadi tulang belulang (artinya musnah dan hancur?). Beliau menjawab: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.”
(c). Disunahkan membaca Al-Qur’an surah Al-Kahfi [Surat ke-18]
Manfaat keutamaan-nya adalah bahwa bagi orang yang mengamalkan membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jum’at akan diterangi oleh cahaya diantara dua Jum’at, antara tempat Ia membaca sampai dengan di Ka’bah.”
Mana yang dibaca dari QS Al-Kahfi tersebut?
- Mau dibaca ayat 1 sampai dengan ayat 10 ; sah
- Mau dibaca ayat 10 sampai ayat terakhir ; sah
- Yang paling afdhol adalah dibaca ayat 1 sampai dengan ayat 110
(d). Khusus pada hari Jum’at, Masjid-Masjid dilarang mengadakan kegiatan sebelum shalat Jum’at dilaksanakan (baik rapat, pengajian, kursus, apalagi pernikahan)
Dalil: Shahih Sunan Ibnu Majah, hadits Nomor 936; Dari Abdullah bin Amru, bahwa “Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam melarang membuat Halaqah pada hari Jum’at sebelum shalat.” * Halaqah = pertemuan.
(e). Disunahkan mandi terlebih dahulu sebelum shalat Jum’at
Dalil: Shahih Muslim hadits Nomor 796; Dari Abdullah bin Umar r.a., katanya dia mendengar Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Apabila kamu hendak shalat Jum’at , maka mandilah terlebih dahulu.”
Shahih Muslim hadits Nomor 798; Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., katanya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Mandi hari Jum’at wajib atas setiap orang (muslim) yang telah dewasa”
(f). Disunahkan hadir di awal waktu
Dalil: Shahih Muslim hadits Nomor 802; Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Siapa yang mandi seperti mandi janabat pada hari Jum’at ,kemudian dia pergi ke masjid pada kesempatan pertama, maka pahalanya seperti pahala berqurban seekor unta. Siapa yang pergi ke masjid pada kesempatan kedua, maka pahalanya seperti pahala berqurban seekor sapi. Siapa yang pergi ke masjid pada kesempatan ketiga, maka pahalanya seperti pahala berqurban seekor kambing. Dan siapa yang pergi ke masjid pada kesempatan keempat, maka pahalanya seperti pahala berqurban seekor ayam. Dan siapa yang tiba di masjid pada kesempatan kelima, maka pahalanya seperti pahala berqurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar, para malaikat hadir mendengarkan khutbah, (dan tidak ada lagi mencatat siapa yang datang mulai saat itu). ”
7. Para malaikat berdiri di setiap pintu masjid, mencatat jema’ah yang datang.
Dalil: Shahih Muslim hadits Nomor 809; Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila hari Jum’at telah tiba, para malaikat berdiri di setiap pintu masjid, mencatat orang yang pertama-tama datang dan seterusnya. Apabila imam telah datang (naik mimbar), mereka tutup buku mereka dan sesudah itu mereka pergi mendengarkan khutbah.”
8. Keutamaan diam dan menyimak khutbah
Dalil: Shahih Muslim hadits Nomor 803; Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda: “Bila engkau berkata kepada sahabatmu:“Diam!”, padahal imam sedang berkhutbah, maka sesungguhnya percuma sajalah Jum’at kamu.”
Shahih Muslim hadits Nomor 811; Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Dan, siapa yang memegang-megang kerikil (walaupun untuk menghitung-hitung zikir yang dibacanya ketika imam berkhutbah), maka percuma sajalah Jum’atnya.”
9. Di Dalam sholat Jum’at terdapat saat makbulnya do’a.
Dalil: Shahih Muslim hadits Nomor 804; Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu ada suatu saat, apabila seorang muslim memohon kebajikan kepada Allah pada saat itu, niscaya Allah akan mengabulkan permohonannya itu. Dan saat itu hanya sebentar.”
10. Ancaman bagi yang meninggalkan sholat Jum’at.
Dalil: Shahih Muslim hadits Nomor 818; Dari Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah r.a., keduanya mengabarkan bahwa mereka mendengar dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, ketika beliau sedang berkhutbah di atas mimbar, sabdanya: “Hendaklah orang-orang yang suka meninggalkan Jum’at menghentikan perbuatan mereka itu, ataukah mereka ingin Allah membutakan hati mereka, dan sesuadah itu mereka betul-betul menjadi orang yang lalai?”
Allah SWT telah berfirman:
ةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاوَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. 62:9)
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Azza wa Jalla. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi Wassalam beserta keluarga dan para shahabatnya.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab [33]:56)
0 komentar:
JANGAN RAGU!
Tuliskanlah apa yang ingin anda sampaikan ... !